Bentuk/cara
pembayaran yang digunakan di Internet umumnya bertumpu pada system keuangan
nasional, tapi ada juga beberapa yang mengacu kepada keuangan local/
masyarakat. Adapun klasifikasi berbagai mekanisme pembayaran tersebut dapat
kita bagi dalam lima mekanisme utama, seperti:
1. Transaksi
Model ATM
Pihak yang
terkait dalam jenis transaksi hanya institusi finansial dan pemegang account.
Pemegang account akan melakukan pengambilan atau penyimpanan uangnya dari account masing-masing. Pembayaran dua pihak tanpa perantara, transaksi dilakukan langsung antara dua pihak tanpa perantara menggunakan uang nasional-nya. Pembayaran dengan perantaraan pihak ke tiga, umumnya proses pembayaran yang menyangkut debit, kredit maupun check masuk dalam kategori ini. Ada beberapa metoda pembayaran yang dapat diguna
kan, yaitu: Sistem pembayaran kartu kredit on-line dan Sistem pembayaran check on-line.
Pemegang account akan melakukan pengambilan atau penyimpanan uangnya dari account masing-masing. Pembayaran dua pihak tanpa perantara, transaksi dilakukan langsung antara dua pihak tanpa perantara menggunakan uang nasional-nya. Pembayaran dengan perantaraan pihak ke tiga, umumnya proses pembayaran yang menyangkut debit, kredit maupun check masuk dalam kategori ini. Ada beberapa metoda pembayaran yang dapat diguna
kan, yaitu: Sistem pembayaran kartu kredit on-line dan Sistem pembayaran check on-line.
Berikut yang
termasuk model ini :
·
Netfare (http://www.netfare.com)
adalah sebuah farecard untuk digunakan dalam pembayaran dari pembelian
informasi online.
·
Ziplock (http://www.portsoft.com)
memungkinkan vendor online untuk memberikan kode kunci untuk diberikan kepada
pembeli produk mereka setelah pembayaran diverifikasi.
·
I-Escrow (http://www.i-escrow.com)
akan mmebantu mem-feryfikasi dan mereserve uang untuk pembayaran online sampai
pembeli menerima barang yang dibeli
·
E-cash (http://www.ecashtechnologies.com)
dibeli oleh http://www.digicash.com pada
bulan Agustus 1999, saat ini memberikan jasa pembayaran elektronik.
·
Transactor MK2 http://gis.co.uk/products/tx2/index.htm
menyediakan metoda yang mudah untuk mentransfer “value” atau informasi dari
satu smarts card ke smart card yang lain yang dapat digunakan dalam community
currency smartcard atau system keuangan laiinya.
2. Pembayaran
dua pihak tanpa perantara
Transaksi
dilakukan langsung antara 2 pihak tanpa perantara menggunakan uang
nasional-nya. Pada prinsipnya adalah jasa-jasa yang bersifat barter atau exchange/
pertukaran. Jasa demikian sangat banyak di Internet kadang-kadang muncul kadang
mati tentunya. Beberapa diantaranya jasa barter ini antara lain adalah:
·
International Reciprocal Trade Assosiation (http://www.irta.net) yang berusaha untuk
memjukan industry barter di dunia ini dan menaikkan tambah dari industry jasa
tersebut.
·
Habitat for Humanity (http://www.habitat.org) adalah organisasi
yang membantu keluarga berpenghasilan rendah untuk menukar “keringat” mereka
dengan rumah yang terjangkau.
·
Global Village Bank (http://www.gvb.org)
memfasilitasi pertukaran jasa yang berkaitan dengan komputer atau internet.
·
Global Resource Bank http://.globalresourcebank.com/
berusaha menjaga kekayaan alam yang ada.
3. Pembayaran
dengan perantaraan pihak ketiga
Umumnya proses
pembayaran yang menyangkut debit, kredit maupun cek masuk dalam kategori ini.
Ada beberapa metode pembayaran yang dapat digunakan, yaitu :
Ada beberapa metode pembayaran yang dapat digunakan, yaitu :
-
Sistem pembayaran kartu kredit online
-
SIstem pembayaran dengan kartu debet dan
-
sistem pembayaran check on-line
Secara umum ada
beberapa mekanisme pembayaran yang berkembang terutama yang berkaitan dengan
uang yang sifatnya lokal. Beberapa di antara-nya adalah:
·
Time Dollars – sebuah
model mekanisme / aktifitas yang di rancang untuk memonitor yang
diharapkan untuk meng-encourage pertumbuhan jasa di masyarakat. Sangat di
sarankan untuk melihat dari dekat hal-hal ini dalam The Time Dollar Institute http://www.timedollar.org/.
·
Jika ada perasaan tidak aman dalam
melakukan transaksi online, maka sistem secure800 http://www.secure800.com/ dapat membantu
mekanisme pembayaran melalui telepon bagi pembelian yang dilakukan secara
online.
Selanjutnya
mekanisme pembayaran online yang terkait dengan sistem kartu kredit, adalah:
·
1ClickCharge http://www.1clickcharge.com /
menyediakan “super-thin client” (wallet / dompet) maupun membayar di awal blok
dari micropurchases melalui kartu kredit.
Ada beberapa
perusahaan memberikan servis micropayment yang bertumpu pada pihak ke tiga, termasuk
di dalamnya:
·
IBM http://www.hrl.il.ibm.com/mpay/
juga memberikan servis berupa dompet & server micropayment.
·
Netscape
http://www.netscape.com/ memberikan beberapa produk dari secure server http://www.netscape.com/directorysecurity/index.html
. Mengingat Netscape adalah browser yang cukup dominan di Internet, maka
produk mereka tentunya sudah terintegrasi dengan baik ke browser pada klien
komputer yang memungkinkan berbagai solusi yang menarik.
Selanjutnya
yang masih terkait dengan metoda pembayaran yang melibatkan pihak
ke tiga sebagai perantara adalah dengan menggunakan metoda check online.
Beberapa di antara mereka adalah:
·
CheckFree
http://www.checkfree.com/ adalah sebuah sistem pembayaran secara elektronik
yang telah dikembangkan sejak 1981, sistem tersebut mempunyai sebuah
pembayaran tanpa check (checkless) yang dapat digunakan dari sebuah PC.
·
Verifone
http://www.verifone.com/ adalah sebuah perusahaan yang membuat system pembayaran
secara elektronik. Mereka juga mengembangkan sistem internet
bagi pembeli, retailer maupun institutsi finansial.
4. Metode
Pembayaran Micropayment
Micropayment
adalah salah satu alternatif pembayaran elektronik (uang elektronik) dengan
mekanisme pembayaran melalui internet ataupun media lain, dilakukan untuk
jumlah uang yang relatif kecil dan intensitas transaksi yang tinggi. Dalam
bahasa sederhananya adalah pembayaran pembayaran untuk uang receh yang
kecil-kecil. Mekanisme micropayment penting dikembangkan karena bila
menggunakan kartu kredit, maka biaya overhead akan terlalu tinggi.
Salah satu
tantangan utama dalam mekanisme pembayaran di Internet adalah bagaimana cara
kita untuk menagani recehan atau cepe-an. Karena tidak mungkin kita menggunakan
system pembayaran melalui kartu kredit biasa karena overhead cost-nya menjadi
terlalu tinggi. Oleh Karen itu dikembangkan beberapa mekanisme pembayaran
online di Internet bagi pembayaran-pembayaran mikro (receh) tadi, antara lain,
adalah:
·
1ClickCharge http://www.1clickcharge.com/ pengguna
dapat mendownload” super thin client” (bahasa awamnya dompet atau wallet) dan
memblock sebuah alokasi untuk pembelian mikri (recehan) tadi dengan menggunakan
kartu kredit. Pada tanggal 1 Desember 1999, 1ClickCharge mengumumkan
maksudnya untuk me-release metoda “post-delivery content management” pada
kuartal ke dua di tahun 2000.
·
Qpass http://www.qpass.com/ adalah sebuah sistem wallet juga yang akan
membebankan pembayaran ke kartu kredit pembeli untuk sejumlah total pembelian
tertentu. Konsep yang dikembangkan akan membebaskan merchant dari beban setiap
kali melakukan transaksi yang biasanya dikenakan dalam sistem online
micropayment. Contoh menarik penggunaan Qpass dilakukan oleh New York Times
untuk mengumpulkan donasi secara online melalui Internet bagi orang-orang yang
tak mampu.
·
iPIN http://www.ipin.com/ akan menagih pembayaran dari pembelian digital
content kepada ISP account dari si pembeli. Pada bulan September 1999, iPIN
telah mengadakan perjanjian dengan beberapa perusahaan musik digital untuk
menangani pembayaran dari pembelian musik mereka secara online.
·
Millicent http://www.millicent.digital.com/
adalah sebuah sistem mikropayment yang
dikembangkan oleh Digital Equipment Corp, yang sekarang dimiliki oleh Compaq.
Sistem ini beroperasi pada bulan Juni 1999 di Jepang dengan dompet yang dapat
berisi 1000 yen dan pembayaran sekecil-kecil-nya 5 yen.
5. Anonymous
digital cash
Uang elektronik
yang dienkripsi. Dipelopori oleh David Chaum dengan Digicash-nya (http://www.digicash.com) Uang elektronik
menjamin privasi user cash layaknya uang kertas maupun koin yang kita kenal.
Contoh lain :
·
Digicash http://www.digicash.com/ yang dikembangkan oleh Dr. David Chaum
setelah bangkrut tahun 1998 sekarang dibeli oleh eCash
·
http://www.ecashtechnologies.com/
. ECash menggunakan uang nasional sebagai unit dalam account. Kita dapat
melihat daftar bank yang mengeluarkan e-Cash http://www.ecashtechnologies.com/ecash/issuers/index.html di Australia, Austria, Jerman dan Swis.
·
NetCheque http://gost.isi.edu/info/netcheque/ adalah sebuah sistem pembayaran elektronik di
rancang untuk Internet dikembangkan oleh Information Sciences Institute
University of Southern California http://cwis.usc.edu/ . NetCash
http://nii-server.isi.edu/gost-group/products/netcash/ adalah kerangka kerja
untuk uang elektronik yang sedang dikembangkan untuk bekerja dengan NetCheques.
·
PayMe http://www.w3.org/pub/Conferences/WWW4/Papers/228/ adalah kerangka konseptual yang berusaha
mengkombinasikan anonymitas dari DigiCash dengan skalibilitas Netcash.
Salah
satu isu terbesar dalam implementasi sistem E-Commerce adalah mengenai
mekanisme transaksi pembayaran via internet. Dalam bisnis konvensional
sehari-hari, seseorang biasa melakukan pembayaran terhadap produk atau jasa
yang dibelinya melalui berbagai cara. Cara yang paling umum adalah dengan
membayar langsung dengan alat pembayaran yang sah (uang) secara tunai (cash).
Cara lain adalah dengan menggunakan kartu kredit (credit card), kartu debit
(debet card), cek pribadi (personal check), atau transfer antar rekening
(Kosiur, 1997). Proses pembayaran biasanya dilakukan di tempat dimana produk
atau jasa tersebut diperjualbelikan.
Sumber: David
Kosiur, 1997
Lokasi tersebut biasa disebut
sebagai POS (Point-Of-Sale). Prinsip pembayaran di dalam sistem E-Commerce
sebenarnya tidak jauh berbeda dengan dunia nyata, hanya saja internet (dunia
maya) berfungsi sebagai POS yang dapat dengan mudah diakses melalui sebuah
komputer pesonal (PC).
Langkah pertama yang biasa
dilakukan konsumen adalah mencari produk atau jasa yang diinginkan di internet
dengan cara melakukan browsing terhadap situs-situs perusahaan yang ada.
Melalui online catalog-nya, konsumen kemudian menentukan barang-barang yang
ingin dibelinya. Setelah selesai “memasukkan” semua barang (pesanan dalam
bentuk informasi) ke dalam digital cart (kereta dorong digital), maka tibalah
saatnya untuk melakukan pembayaran (seperti halnya membawa kereta dorong ke
kasir di sebuah supermarket).
Langkah selanjutnya adalah
konsumen berhadapan dengan sebuah halaman situs yang menanyakan berbagai
informasi sehubungan dengan proses pembayaran yang ingin dilakukan. Informasi
yang biasa ditanyakan sehubungan dengan aktivitas ini adalah sebagai berikut:
1. Cara
pembayaran yang ingin dilakukan, seperti: transfer, kartu kredit, kartu debit,
cek personal, dan lain sebagainya. Jika menggunakan kartu kredit misalnya,
informasi lain kerap ditanyakan, seperti nama yang tercantum dalam kartu, nomor
kartu, expire date, dan lain sebagainya. Contoh lain adalah jika menggunakan
cek personal, biasanya selain nomor cek, ditanyakan pula nama dan alamat bank yang
mengeluarkan cek tersebut.
2. Data
atau informasi pribadi dari yang melakukan transaksi, seperti: nama, alamat,
nomor telepon, alamat penagihan, dan lain sebagainya. Jika konsumen ingin
melakukan pembayaran dengan metoda lain, seperti digital cash atau electronic
check misalnya, konsumen diminta untuk mengisi user name dan password terkait
sebagai bukti otentik transaksi melalui internet.
3. Bagi
perusahaan yang memperbolehkan konsumennya untuk melakukan pembayaran beberapa
kali (cicilan), biasanya akan ditanyakan pula termin pembayaran yang
dikehendaki.
Setelah konsumen mengisi
formulir elektronik tersebut, maka perusahaan yang memiliki situs akan
melakukan pengecekan berdasarkan informasi pembayaran yang telah dimasukkan ke
dalam sistem. Melalui sebuah sistem gateway (fasilitas yang menghubungkan dua
atau lebih sistem jaringan komputer yang berbeda), perusahaan akan melakukan
pengecekan (otorisasi) terhadap bank atau lembaga keuangan yang berasosiasi terhadap
medium pembayaran yang dipilih oleh konsumen (misalnya menghubungi Visa atau
Mastercard untuk jenis pembayaran kartu kredit). Lembaga keuangan yang terkait
kemudian akan melakukan proses otorisasi dan verifikasi terhadap berbagai hal,
seperti: ketersediaan dana, validitas medium pembayaran, kebenaran informasi,
dan lain sebagainya. Jika metode pembayaran yang dipilih melibatkan lebih dari
satu bank atau lembaga keuangan, proses otorisasi dan verifikasi akan dilakukan
secara elektronik melalui jaringan komputer antar bank atau lembaga keuangan
yang ada.
Hasil dari proses otorisasi dan
verifikasi di atas secara otomatis akan “diinformasikan” kepada pelanggan
melalui situs perusahaan. Jika otorisasi dan verifikasi berhasil, maka konsumen
dapat melakukan proses berikutnya (menunggu barang dikirimkan secara fisik ke
lokasi konsumen atau konsumen dapat melakukan download terhadap produk-produk
digital). Jika otorisasi dan verifikasi gagal, maka pesan kegagalan tersebut
akan diberitahukan melalui situs yang sama. Berbagai cara biasa dilakukan oleh
perusahaan maupun bank untuk membuktikan kepada konsumen bahwa proses
pembayaran telah dilakukan dengan baik, seperti:
1.
Pemberitahuan melalui email mengenai status transaksi
jual beli produk atau jasa yang telah dilakukan;
2.
Pengiriman dokumen elektronik melalui email atau situs
terkait yang berisi “berita acara” jual-beli dan kwitansi pembelian yang
merinci jenis produk atau jasa yang dibeli berikut detail mengenai metode
pembayaran yang telah dilakukan;
3.
Pengiriman kwitansi pembayaran melalui kurir ke alamat
atau lokasi konsumen;
4.
Pencatatan transaksi pembayaran oleh bank atau lembaga
keuangan yang laporannya akan diberikan secara periodik pada akhir bulan; dan
lain sebagainya.
Menyangkut transaksi pembayaran
melalui internet, terdapat prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dengan
sungguh-sungguh oleh mereka yang mengembangkan sistem E-Commerce, yaitu:
1. Security
– data atau informasi yang berhubungan dengan hal-hal sensitif semacam
nomor kartu kredit dan password tidak boleh sampai “dicuri” oleh yang tidak
berhak, karena dapat disalahgunakan di kemudian hari;
2. Confidentiality
– perusahaan harus dapat menjamin bahwa tidak ada pihak lain yang mengetahui
terjadinya transaksi jual beli dan pembayaran, kecuali pihak-pihak yang memang
secara hukum harus mengetahuinya (misalnya bank);
3. Integrity
– sistem harus dapat menjamin adanya keabsahan dalam proses jual beli, yaitu
harga yang tercantum dan dibayarkan hanya berlaku untuk jenis produk atau jasa
yang telah dibeli dan disetujuai bersama;
4. Authentication
– proses pengecekan kebenaran dimana pembeli maupun penjual merupakan mereka
yang benar-benar berhak melakukan transaksi seperti yang dinyatakan oleh
masing-masing pihak;
5. Authorization
– mekanisme untuk melakukan pengecekan terhadap keabsahan dan kemampuan seorang
konsumen untuk melakukan pembelian (adanya dana yang diperlukan untuk melakukan
transaksi jual beli); dan
6. Assurance
– kondisi dimana konsumen yakin bahwa perusahaan E-Commerce yang ada
benar-benar berkompeten untuk melakukan transaksi jual beli melalui internet
(tidak melanggar hukum, memiliki sistem yang aman, dsb.).
Dalam
perkembangannya, sistem pembayaran melalui internet dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Mengingat bahwa seluruh mekanisme tersebut dilakukan di sebuah
dunia maya yang penuh dengan potensi kejahatan, maka adalah merupakan suatu
keharusan bagi perusahaan-perusahaan besar untuk melakukan audit terhadap
kinerja sistem pembayaran perusahaan E-Commerce-nya agar tidak terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan bersama. Di pihak konsumen, adalah baik untuk tidak
langsung percaya begitu saja terhadap perusahaan maupun “dunia maya” yang ada.
Belajar berbelanja melalui internet dapat dilakukan dengan melibatkan uang
dalam jumlah yang kecil dahulu. Jika benar-benar tidak diketemukan masalah,
barulah secara perlahan dapat dilakukan frekuensi dan volume jual beli dengan
nilai yang lebih besar. Menggunakan kartu kredit atau kartu debit dengan limit
terbatas merupakan salah satu cara terbaik untuk mulai belajar berbelanja di internet.
METODE
PEMBAYARAN DENGAN DIGITAL CASH
Digital cash adalah
sistem pembayaran yang mengandung sebuah tanda tangan digital dan dilengkapi
dengan sepasang kunci publik-privat. Tanda tangan digital untuk mengotentikkan
pemakai kartu dan sepasang kunci publik-privat untuk mengamankan proses
pembayaran. Dua hal ini melindungi privasi pemilik kartu dari segala usaha
ilegal. Dalam praktiknya digital cash dapat dibagi dalam 3 kategori yaitu:
·
Pengkategorian anonymous/identified
Pemilik kartu bisa anonim atau teridentifikasi dalam
melakukan transaksi
·
Berdasarkan online/offline
Kategori online berarti pemilik kartu harus
berkomunikasi dengan bank secara langsung untuk bertransaksi dengan pihak
ketiga.
Kategori offline berarti transaksi dapat dilakukan
tanpa melibatkan bank secara lansung.
·
Berdasarkan smart card/purely electronic
Pemakaian smart card seperti kartu kredit layaknya
kecuali smart card menyimpan informasi uang di dalam chip yang terdapat pada
kartu tersebut, sementara purely electronic memakai jaringan atau internet.
Mekanisme kerja Secara
Umum
Seorang
pemilik digital cash menginstal sebuah cyber wallet di sebuah komputer. Si pemilik digital cash dapat mengisi cyber wallet-nya dengan cara mengirim pesan terenkripsi ke bank. Pesan tersebut berisi permintaan untuk mengurangi sejumlah uang dari rekening si pemilik
dan memasukkannya ke dalam cyber wallet si pemilik. Kemudian,
bank mendekripsi pesan tersebut dengan kunci privat bank dan mengotentikasi pemilik dan pesan memakai tanda tandan digital. Jika pesan sudah didekripsi dan otentikasi berhasil, maka
bank membuat nomor seri, mengekripsi pesan, menandatangani dengan tanda tangan
digital bank
tersebut, dan mengembalikan ke pemilik. Dengan demikian, cyber wallet sudah terisi uang sejumlah yang diminta oleh pemilik.
Si pemilik digital cash sekarang bias memakai
uang di cyber wallet-nya untuk berbelanja di toko-toko yang memiliki
fasilitas pelayanan digital cash. Sebuah toko dengan fasilitas tersebut
menerima digital cash dalam transaksinya dan memeriksa apakah digital
cash tersebut sudah diotorisasi oleh bank yang berwenang. Kemudian toko
mengontak pihak bank untuk memastikan bahwa digital cash tersebut belum
dipakai di tempat lain dan jumlah uang yang dipakai dalam transaksi cukup
tersedia di dalam cyber wallet si pemilik digital cash. Pada
tahap akhir, jumlah uang dalam transaksi ditambahkan ke dalam rekening toko.
Sering kali di
dalam dunia maya, seseorang ingin belanja secara cepat dan tidak bertele-tele,
terutama dalam hal melakukan transaksi pembayaran. Terlebih-lebih jika barang
yang ingin dibeli melalui internet tergolong berharga murah, misalnya dibawah
US$5,- Jelas bahwa untuk jumlah tersebut, menggunakan kartu kredit akan
membuang-buang waktu, karena disamping harus mengisi sejumlah formulir, proses
otorisasi terkadang memakan waktu yang cukup lama, tidak sebanding dengan nilai
transaksi yang ingin dilakukan. Bagi praktisi bisnis yang ingin mempermudah konsumennya
dalam membelanjakan uang untuk produk-produk retail berharga murah dengan
sistem E-Commerce, ditawarkan sebuah metode pembayaran yang tergolong cepat dan
aman, yaitu dengan menggunakan uang digital (Digital Cash). Cara kerjanya cukup
unik, seperti yang dijelaskan di bawah ini.
Prinsip yang
dipergunakan dalam implementasi sistem digital cash cukup sederhana (Kosiur,
1997). Di dalam dunia maya, uang dapat direpresentasikan dalam susunan bit atau
karakter (string) dalam beberapa digit. Seperti layaknya penggunaan kupon dalam
sebuah bazar, seorang nasabah bank dapat meminta beberapa kupon (disebut
sebagai “token”) kepada bank di tempatnya menabung dalam pecahan yang
diinginkan (misalnya US$1,-). Melalui email bank akan memberikan nomor seri
beberapa token tersebut kepada nasabahnya sesuai dengan permintaan. Bank
selanjutnya akan mendebit sejumlah uang yang ditransfer pada rekening nasabah
yang bersangkutan. Token inilah yang kelak akan dipergunakan oleh nasabah untuk
berbelanja di internet. Cukup dengan memberikan nomor seri dari token (digital
cash) yang ada kepada “toko” di dunia maya, yang kemudian akan diverifikasi
dengan bank yang bersangkutan, transaksi perdagangan antara penjual dan pembeli
dapat dengan mudah dan cepat dilakukan di internet.
Tentu saja pada
teknis pelaksanaannya akan dilakukan beberapa proses untuk menjaga keamanan
transaksi pemberian token dari bank ke nasabah agar uang digital tersebut tidak
“dicuri di tengah jalan” (pada jalur transmisi). Biasanya nasabah memiliki
kunci enkripsi yang diberikan oleh bank untuk melakukan pengacakan terhadap
permintaan akan token (untuk menjamin agar bukan orang lain yang memintanya);
dan sebaliknya bank akan mengirimkan token yang dilengkapi dengan digital
signature sebagai tanda bahwa token yang dihasilkan “tidak palsu”. Untuk
mencegah agar uang tidak dipergunakan dua kali, maka bank akan melakukan
pencatatan terhadap token yang telah dibelanjakan oleh nasabahnya.
Sumber: David
Kosiur, 1997
Variasi
terhadap implementasi sistem uang digital ini telah dikembangkan oleh beberapa
institusi keuangan. Misalnya adalah pembelian token melalui transfer antar
rekening antar bank, sehingga calon konsumen tidak perlu harus memiliki
rekening di bank yang bersangkutan (mirip dengan sistem e-cash). Karena token
tersebut berasal dari bank yang dikenal oleh masyarakat, maka dapat
dibelanjakan di toko-toko virtual mana saja yang ada di internet. Atau variasi
lain adalah membeli token dengan menggunakan kartu kredit di sebuah lembaga
keuangan tertentu. Tentu saja harus ada lembaga atau asosiasi yang mengatur
agar “uang palsu” tidak “berkeliaran” di dunia maya, yang biasanya dibentuk
oleh pemerintah negara setempat. Tidak jarang pula ditemui toko-toko tertentu
yang mengeluarkan digital cash-nya masing-masing, yang dapat dipergunakan untuk
membeli produk-produk pada toko-toko yang menjadi rekanannya atau yang
tergabung dalam suatu jaringan usaha tertentu.
‘PELUANG USAHA MODAL SANGAT KECIL’
BalasHapusBagi agan-agan yang ingin membuka usaha
Tapi bingung ingin membuka usaha apa dan hanya mempunyai modal kecil
Tak usah bingung,silahkan buka usaha pembayaran online
“ppob /online nasional”
Satu deposit bisa melakukan transaksi berikut:
Seperti listrik,tiket pesawat, tiket ka ,pln,pdam, telepon, speedy, kartu kredit, tv kabel, pulsa, kredit multifinance, dll secara mudah, murah namun tetap dengan dukungan teknologi yang handal dan sistem bisnis yang fleksibel dan menguntungkan.
Hanya bermodal ‘rp.100.000,’
info lengkap Hubungi : www.fastpaynasional.com
Hp:081335640101